Globalisasi Adalah? Pengertian Lengkap Tentang Globalisasi, Sejarah, Teori, Dampak dan Contohnya


Globalisasi adalah sebuah proses perubahan. Berasal dari kata global dan lization memiliki arti dunia dan proses yang berurutan. Sekarang ini, dengan berkembangnya teknologi, komunikasi dan transportasi, membuat global tidak dapat dihindari. Agar tidak terpengaruh secara negatif, berikut penjelasan mengenai pengertian globalisasi, sejarah kemunculannya, serta teori, dampak dan contohnya sebagai berikut ini.


Mengetahui tentang penjelasan globalisasi, dapat memberikan gambaran bagaimana mempersiapkannya. Dengan begitu, sebagai manusia yang bijak, kita bisa memilah globalisasi mana yang berdampak positif, dan meninggalkan dampak yang merugikan diri sendiri dan orang lain.



Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Setiap ahli mencoba memberikan pemahaman tentang globalisasi. Berikut ini beberapa contoh pengertian dan penjelasan tentang apa itu globalisasi, dari sudut pandang para ahli politik, sosial dan antropologi.


1. L. Nyeman

Penjelasan globalisasi menurut L. Nyeman adalah bahwa globalisasi merupakan suatu proses pertumbuhan yang cepat dan pesat. Alasannya karena sesama negara saling bergantung satu sama lain. Baik dalam hal perdagangan atau keuangan, politik, atau hal lainnya.


2. Tom G Palmer

Globalisasi menurut Tom Palmer adalah penyusutan, atau dalam arti luas, yaitu hilangnya batas-batas antar setiap negara di dunia. Dengan demikian, lintas negara terbentuk dengan pertukaran dan sistem global yang saling terintegrasi antara satu negara dengan negara lainnya.


3. Scholte

Menurut Scholte, globalisasi adalah proses pertumbuhan yang pesat di semua negara di dunia. Hal ini dikarenakan masing-masing negara merasa saling bergantung satu sama lain, dalam arti dapat hidup sendiri sebagai sebuah organisasi. Dalam globalisasi, ada juga pembelaan identitas yang mencolok di setiap negara.


4. Anthony Giddens

Giddens memberikan penjelasan tentang globalisasi bahwa ia merupakan percepatan global yang intensif, dalam bentuk hubungan sosial yang terkait dengan peristiwa dari satu lokasi ke lokasi lain. Akselerasi ini juga menyebabkan perubahan yang signifikan.


5. Richter Emanual

Lebih tepatnya memberikan pengertian tentang globalisasi, globalisasi adalah suatu jaringan global, dimana setiap masyarakat yang dahulu terpisah sekarang dapat bersatu dan saling bersatu untuk persatuan dunia.


Secara sederhana, globalisasi adalah suatu proses yang mendorong berbagai aspek kehidupan manusia menjadi tidak terbatas. Artinya, antara satu individu dengan individu lainnya, kelompok dengan kelompok, negara dengan negara, tidak memiliki batas geografis dan budaya.


Hal ini didorong oleh beberapa faktor, baik karena kemajuan teknologi, percepatan dan kemudahan transportasi, serta akses pengetahuan yang kini jauh lebih dalam dibandingkan generasi sebelumnya.




Sejarah Globalisasi

Berdasarkan pengertian globalisasi yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat akar penyebab yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Sejarah globalisasi tidak dapat dilacak dalam waktu singkat. Sebab, sejarah membentang dan menciptakan keterkaitan satu sama lain.


Banyak sejarawan mengatakan bahwa globalisasi mulai berkembang pada abad ke-20. Namun, sebenarnya dilihat dari pemahaman bahwa setiap negara memiliki rasa ketergantungan terhadap negara lain, perdagangan antar negara dari tahun 1000 hingga 1500 M dapat ditarik sebagai awal dari sejarahnya.


Tanda-tanda perdagangan antar negara dan ras, terlihat dengan adanya perdagangan Muslim di Asia dan Afrika. Orang-orang ini kemudian menghubungkan perdagangan berbagai negara, seperti Jepang, Cina, Malaka, dan Indonesia.


Tahap selanjutnya dari sejarah globalisasi adalah adanya pelayaran dan penjelajahan laut skala besar yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia, terutama di negara-negara Timur Jauh. Negara-negara Eropa tersebut antara lain Inggris, Spanyol, Portugal dan Belanda.




Teori Globalisasi

Globalisasi memiliki beberapa teori yang dapat memperkuat analisis tentang apa saja yang terkait dengannya. Teori tersebut didasarkan pada tiga aktor utama yang berperan penting dalam proses globalisasi, yaitu globalis, tradisionalis, dan transformis.


1. Globalis

Pemahaman teori globalisasi menurut kaum globalis akan menimbulkan berbagai serangan budaya, yang tidak hanya akan terjadi di satu negara saja, tetapi seluruh negara di dunia. Hal ini membuat para globalis percaya bahwa masyarakat dunia akan semakin terbuka dan toleran terhadap berbagai budaya asing.

Namun, para globalis percaya bahwa mereka tidak akan bisa menganut berbagai budaya dan tradisi yang mereka miliki. Sehingga nilai asli negara akan terus luntur. Ini menjadi bentuk negara terpilih secara tidak langsung yang lebih dominan.


2. Tradisionalis

Berbeda dengan kaum globalis, kaum tradisionalis mengatakan bahwa berdasarkan pengertian globalisasi yang membuat batas-batas semakin kabur, adalah akibat dari perubahan bersama di masa lalu. Perubahan tersebut kemudian berdampak pada berbagai peristiwa dan fenomena yang terjadi di masa sekarang.


Globalisasi yang terjadi sekarang, juga tidak terlepas dari pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Proses ini kemudian akan terus mengikuti perkembangan zaman.


3. Transformis

Transformis memberikan teori yang berbeda tentang keberadaan globalisasi. Mereka menjelaskan bahwa globalisasi benar-benar terjadi, tetapi tidak memberikan efek yang begitu dramatis.


Globalisasi memang sedang terjadi, namun pengaruhnya masih dalam batas normal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.


Inilah teori globalisasi. Masih banyak teori yang menjelaskan globalisasi serta penyebab dan pengertian globalisasi, salah satunya dari George Ritzer mengatakan bahwa globalisasi dimulai dengan perkembangan teknologi dan televisi, membuat orang lebih mudah mengakses informasi.

Globalisasi ini kemudian akan diakhiri dengan kesadaran publik global akan hal tersebut, yaitu dengan kesadaran yang lebih tinggi akan perbedaan dan batas yang tipis antara negara dan bangsa.




Dampak Globalisasi

Secara umum dampak globalisasi terbagi menjadi dua, yaitu dampak negatif dan dampak positif. ini kemudian akan menentukan bagaimana setiap individu harus bereaksi. Dampak ini juga akan berdampak pada berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, budaya hingga sosial.


1. Dampak Positif

Dengan adanya globalisasi, semakin mudah untuk mendapatkan berbagai informasi. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin baik dan canggih. Perkembangan ini juga menjadikan ilmu pengetahuan sebagai aspek penting dalam mendukung perkembangan teknologi.


Selain itu, kehidupan sosial dan ekonomi suatu negara akan meningkat. Hal ini dikarenakan masing-masing negara dapat bekerja sama untuk memanfaatkan sumber dayanya masing-masing dengan sistem bagi hasil. Kerjasama bilateral juga dimungkinkan untuk memfasilitasi urusan ekonomi, bisnis dan bidang lainnya.


Dengan berbagai kemajuan, baik di bidang informasi, komunikasi, teknologi, transportasi maupun pertukaran budaya, kemudahan akan semakin mudah didapatkan. Berbagai aspek tersebut akan membantu kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.


2. Dampak Negatif

Globalisasi adalah pedang bermata dua. Selain berdampak positif, juga berdampak negatif. Jika Anda tidak dapat menggunakannya dengan baik dan memilah mana yang tidak dapat digeneralisasi dengan baik, maka Anda akan kehilangan banyak hal.


Pertama, budaya negara lain mudah dimasuki, jika tidak disaring, budaya tersebut akan berbagi nilai dan kearifan lokal di negara itu sendiri. Sebab, tidak semua budaya asing sesuai dengan kepribadian dan budaya bangsa. Misalnya, budaya Barat yang masuk ke Indonesia, jika tidak dipilih dengan baik, budayanya sendiri akan luntur.


Selanjutnya berdasarkan pengertian globalisasi yang membuat batas-batas budaya dan geografis tidak memiliki batas-batas resmi, membuat budaya sendiri akan hilang, seiring dengan perebutan budaya dengan etnis yang sama, dengan perbedaan geografis. Jika tidak dijaga dengan baik, budaya tersebut akan diklaim oleh negara lain. Kemudahan alat transportasi untuk memasuki wilayah negara lain, membuat perdagangan semakin beragam. Namun yang perlu diwaspadai adalah penyelundupan berbagai barang, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Meski sudah ada peraturan, masih banyak orang yang melanggar peraturan tersebut.


Kedua, efek ini kemudian mempengaruhi kebutuhan ekonomi, kondisi sosial dan politik suatu negara. Misalnya dalam bidang ekonomi, pemenuhan kebutuhan barang lebih mudah. Dengan berkembangnya teknologi dan perdagangan, pemesanan barang akan semakin mudah.


Sektor ekonomi, baik negara besar maupun negara kecil, jika menemukan akses yang tepat, dapat memperluas jaringannya, tidak hanya di dalam negeri, regional, tetapi juga di luar negeri dengan memanfaatkan impor dan ekspor.


Sementara di bidang politik, karena komunikasi semakin mudah, sistem kenegaraan semakin baik. lembaga hukum dan pemerintah dapat beradaptasi dengan perkembangan kondisi politik internasional.




Contoh Globalisasi

Pengertian globalisasi yang telah dijelaskan sebelumnya, sebenarnya dapat memberikan contoh bagaimana proses globalisasi suatu negara. Berikut ini adalah beberapa contoh globalisasi dari berbagai bidang.


1. Bidang Ekonomi

Di bidang ekonomi, terdapat banyak kerjasama antara dua pihak atau lebih di lingkup nasional dan internasional. Kesepakatan atau kerjasama tersebut berupa kesepakatan, kebijakan atau kontrak proyek. Misalnya kerjasama AFTA, MEA, MEA dan masih banyak lagi. Kegiatan ekspor dan impor juga lebih mudah dilakukan. Dengan stabilnya kegiatan ekspor dan impor di suatu negara dapat meningkatkan keuangan dan devisa negara serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Hal ini kemudian akan membuat bidang komersialisasi produk lebih cepat.


2. Bidang Sosial

 Banyak pengaruh yang diperoleh dari globalisasi dan dampaknya pada bidang sosial, misalnya berbagai perubahan sosial yang terjadi dalam ranah sosial dan kemasyarakatan suatu negara. Kesetaraan gender sangat mungkin terjadi, berkat ideologi asing yang bisa dengan mudah masuk. Dampak negatifnya, budaya tradisional perlahan-lahan akan terhapus. Hal ini akan menyebabkan suatu negara tidak memiliki nilai dan budaya asli, misalnya di Indonesia budaya gotong royong mulai luntur dan tergantikan dengan sikap individualistis yang tinggi.


3. Bidang Budaya

Dari segi budaya, termasuk banyak gaya hidup, apakah sesuai atau tidak dengan budaya asli bangsa penerima. Jika tidak dipilih dengan baik, berbagai budaya tersebut justru akan berdampak negatif, mulai dari budaya lokal, hingga hilangnya semangat untuk melestarikan budaya bangsa.



Semoga artikel ini dapat membantu dan juga bermanfaat untuk semua!

Jangan lupa untuk selalu mengunjungi website M-FORMALWEB.com karena akan ada banyak informasi baru yang menarik setiap harinya!


Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang disampaikan, dibagikan, disebarluaskan dan diajarkan. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia"

Anda juga dapat mengunjungi situs web www.kozio.com untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang pendidikan.


Sumber Artikel: www.kozio.com

Sumber Gambar: www.shutterstock.com